Indofarma Restrukturisasi, Fokus Bangkit Pasca PKPU 2025

Senin, 22 September 2025 | 10:15:11 WIB
Indofarma Restrukturisasi, Fokus Bangkit Pasca PKPU 2025

JAKARTA - PT Indofarma Tbk (INAF) tengah memasuki fase penting dalam perjalanan bisnisnya. Perusahaan farmasi ini memulai proses restrukturisasi keuangan dan bisnis sebagai tindak lanjut dari putusan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang telah memperoleh homologasi pada 15 Agustus 2024.

Langkah ini dianggap sebagai momentum baru bagi Indofarma untuk menata kembali fondasi keuangannya, sekaligus mengarahkan ulang strategi bisnis di tengah persaingan industri farmasi yang semakin ketat.

Fokus pada Penyelesaian Kewajiban dan Efisiensi

Direktur Utama Indofarma, Sahat Sihombing, menegaskan bahwa restrukturisasi perusahaan berfokus pada dua hal utama. Pertama, penyelesaian kewajiban pasca PKPU agar arus kas dan neraca keuangan kembali sehat. Kedua, reorientasi bisnis supaya perusahaan lebih efisien dan mampu menghadapi dinamika pasar.

“Kami menyadari pelaksanaan kewajiban hukum pasca homologasi bukan hal yang mudah, tetapi Indofarma berkomitmen penuh untuk menjalankannya,” ujar Sahat.

Sebagai bentuk dukungan, pemegang saham mayoritas Indofarma, yaitu PT Bio Farma (Persero), telah mengucurkan fasilitas pinjaman sebesar Rp220,17 miliar. Dana ini ditujukan untuk menopang likuiditas operasional dan memperkuat struktur keuangan perusahaan.

Manajemen meyakini, kehadiran dukungan dari pemegang saham akan menjadi sinyal positif, sekaligus menjaga kepercayaan investor, mitra bisnis, hingga karyawan di tengah proses transformasi ini.

Kinerja Keuangan Masih Menantang

Meski upaya restrukturisasi telah berjalan, Indofarma masih menghadapi tekanan dari sisi kinerja. Pada semester I-2025, perusahaan mencatatkan rugi bersih sebesar Rp43,55 miliar. Namun, jumlah kerugian ini sebenarnya sudah menurun 57,27 persen dibandingkan kerugian tahun sebelumnya yang mencapai Rp101,93 miliar.

Di sisi lain, penjualan Indofarma turun cukup dalam. Hingga Juni 2025, penjualan tercatat Rp67,02 miliar atau anjlok 38,90 persen secara tahunan dari Rp109,71 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Data ini menunjukkan bahwa meski ada perbaikan dari sisi efisiensi kerugian, tantangan dalam mendongkrak penjualan masih cukup berat bagi perusahaan.

Pandangan Analis: Buying Time, Bukan Solusi Instan

Analis Korea Investment and Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi, menilai restrukturisasi Indofarma bukanlah solusi instan untuk langsung mengubah profitabilitas. Menurutnya, kondisi fundamental perusahaan masih berat mengingat kerugian tetap berlanjut.

“Jadi dampaknya lebih ke buying time agar operasional tetap jalan, bukan langsung mengubah profitabilitas,” ungkap Wafi pada Jumat, 19 September 2025.

Meski begitu, ia mengakui langkah restrukturisasi bisa membuka jalan menuju efisiensi, pengurangan beban, serta reposisi model bisnis Indofarma. Namun, hasil yang signifikan tentu tidak dapat dicapai dalam waktu singkat.

Menentukan Arah Bisnis di Masa Depan

Menurut Wafi, kunci keberhasilan restrukturisasi ada pada kejelasan fokus bisnis perusahaan. Indofarma perlu menentukan core bisnis yang akan menjadi andalan, apakah obat generik, distribusi farmasi, atau sinergi yang lebih erat dengan Bio Farma Group.

“Kalau hanya sekadar survive tanpa strategi diversifikasi yang kuat, risiko terus merugi masih tinggi. Jadi, masa depan INAF sangat tergantung pada keberhasilan implementasi transformasi model bisnis pasca restrukturisasi,” tambahnya.

Artinya, restrukturisasi hanya akan berdampak positif apabila diikuti dengan strategi bisnis yang terarah dan konsisten.

Harapan Investor dan Prospek Saham

Restrukturisasi serta dukungan dari Bio Farma memang memberikan sinyal positif bagi pasar. Namun, investor tetap memandang situasi ini penuh risiko, terutama karena kondisi fundamental Indofarma masih rapuh.

Terkait kemungkinan saham INAF kembali diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Wafi menilai peluang tersebut terbuka. Syaratnya, perusahaan harus mampu memberikan kepastian terkait jalannya restrukturisasi dan menyajikan laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip keterbukaan informasi.

“Restrukturisasi dan dukungan Bio Farma adalah sinyal positif untuk regulator, tapi keputusan akhirnya tetap di tangan Bursa Efek Indonesia,” kata Wafi.

Ia mengingatkan, meski kemungkinan perdagangan dibuka kembali cukup besar, investor tetap harus sadar bahwa risiko investasi di saham INAF masih sangat tinggi.

Optimisme dengan Tantangan Besar

Indofarma kini berada di persimpangan jalan penting. Restrukturisasi keuangan dan bisnis yang sedang dijalankan menjadi momentum untuk bangkit dari tekanan panjang yang dihadapi perusahaan.

Namun, jalan menuju pemulihan penuh tentu tidak akan mudah. Butuh strategi bisnis yang fokus, efisiensi berkelanjutan, serta dukungan kuat dari pemegang saham dan regulator.

Jika langkah-langkah tersebut berhasil dijalankan, restrukturisasi Indofarma bisa menjadi titik balik menuju perusahaan farmasi yang lebih kompetitif. Sebaliknya, jika hanya berhenti pada upaya bertahan, risiko kerugian jangka panjang tetap menghantui.

Restrukturisasi Indofarma adalah upaya penting untuk menyehatkan keuangan dan memperbaiki arah bisnis perusahaan pasca PKPU. Meski belum bisa langsung mengubah profitabilitas, langkah ini memberi waktu bagi manajemen untuk menata strategi baru.

Dukungan pemegang saham melalui fasilitas pinjaman menjadi modal berharga. Namun, keberhasilan sesungguhnya bergantung pada konsistensi perusahaan dalam menentukan core bisnis dan menjalankan transformasi secara menyeluruh.

Dengan tantangan besar di depan, restrukturisasi ini bisa menjadi babak baru Indofarma menuju pemulihan. Investor, mitra bisnis, dan karyawan kini menunggu bukti nyata bahwa perusahaan mampu mengubah momentum restrukturisasi menjadi fondasi pertumbuhan berkelanjutan.

Terkini

5 Tips Memakai Crop Top Agar Tetap Stylish dan Nyaman

Senin, 22 September 2025 | 13:05:32 WIB

Blibli Hadirkan Huawei Pura 80 Series dengan Beragam Promo

Senin, 22 September 2025 | 13:05:31 WIB

Rekomendasi 4 Destinasi Kuliner di Sinjai, Sulawesi Selatan

Senin, 22 September 2025 | 13:05:30 WIB

Rekomendasi 12 Restoran Seafood di Sekitar Labuan Bajo

Senin, 22 September 2025 | 13:05:30 WIB

Rekomendasi 7 Tempat Makan Enak di Badung Bali Terbaru 2025

Senin, 22 September 2025 | 13:05:29 WIB