Harga Minyak Mentah Dunia Terkoreksi di Tengah Isu Pasokan

Selasa, 23 September 2025 | 11:37:52 WIB
Harga Minyak Mentah Dunia Terkoreksi di Tengah Isu Pasokan

JAKARTA - Harga minyak mentah berjangka WTI mengalami koreksi dan diperdagangkan pada kisaran US$ 61,9 per barel. Penurunan sekitar 0,50% ini terjadi setelah sebelumnya harga menunjukkan tren yang lebih stabil.

Pergerakan harga tersebut mencerminkan dinamika pasar yang terus berubah, terutama ketika para pelaku pasar menimbang risiko geopolitik dengan kondisi pasokan global. Situasi ini menjadi sorotan bagi pelaku industri energi maupun negara pengimpor minyak.

Keseimbangan Antara Pasokan dan Risiko Geopolitik

Para pedagang di pasar global tengah berupaya menyeimbangkan dua faktor utama, yakni kekhawatiran terhadap kelebihan pasokan dan risiko berkelanjutan yang melibatkan minyak Rusia.

Keseimbangan ini membuat harga sulit bergerak konsisten, karena setiap perkembangan baru dari sisi pasokan maupun sanksi geopolitik segera memengaruhi sentimen pasar.

Ekspor Irak yang Kembali Mengalir

Salah satu faktor yang memperbesar kekhawatiran adalah kemungkinan Irak melanjutkan ekspor minyak melalui wilayah Kurdistan. Jalur ekspor tersebut telah terhenti lebih dari dua tahun akibat sengketa pembayaran.

Jika ekspor kembali berjalan, diperkirakan sekitar 230.000 barel minyak mentah per hari akan masuk ke pasar global. Jumlah ini tentu signifikan dalam menambah ketersediaan pasokan internasional.

Kontribusi Irak dalam Perjanjian OPEC+

Selain rencana ekspor melalui Kurdistan, Irak juga tercatat meningkatkan pengiriman minyak sesuai dengan perjanjian OPEC+. Proyeksi ekspor untuk September berada di kisaran 3,4 juta hingga 3,45 juta barel per hari.

Peningkatan ekspor ini memperkuat sentimen kelebihan pasokan, terutama ketika permintaan global diperkirakan tidak tumbuh secepat yang dibutuhkan untuk menyerap tambahan pasokan tersebut.

Sanksi Baru Terhadap Energi Rusia

Di sisi lain, perhatian dunia tetap tertuju pada kebijakan terhadap Rusia. Uni Eropa mengajukan paket sanksi ke-19 yang ditujukan untuk menekan ekspor energi negara tersebut.

Paket sanksi terbaru mencakup larangan impor LNG Rusia, pembatasan terhadap 118 kapal bayangan, serta pengetatan aturan terhadap perusahaan Tiongkok maupun asing yang masih membeli minyak dari Rusia.

Implikasi Bagi Pasar Energi Global

Kombinasi antara peningkatan pasokan dari Irak dan kebijakan pembatasan terhadap Rusia membuat pasar berada dalam kondisi penuh ketidakpastian. Hal ini mendorong volatilitas harga yang dapat berlanjut dalam jangka pendek.

Bagi negara-negara pengimpor, situasi ini menjadi tantangan dalam menjaga stabilitas harga energi domestik. Sementara bagi produsen, fluktuasi harga menjadi faktor yang harus diperhitungkan dalam strategi produksi dan ekspor.

Terkini

Pemerintah Alokasikan Rp 15,66 Triliun untuk Paket Ekonomi

Selasa, 23 September 2025 | 15:06:17 WIB

7 Kondisi yang Membuat Air Jahe Perlu Dibatasi

Selasa, 23 September 2025 | 15:06:12 WIB

5 Kombinasi Makanan yang Sebaiknya Tidak Bersama Jamur

Selasa, 23 September 2025 | 15:06:05 WIB

Risiko Jantung Ditentukan Genetik dan Gaya Hidup Bersamaan

Selasa, 23 September 2025 | 15:05:58 WIB

Pilih Makanan Tepat untuk Menjaga Kesehatan Jantung Sehat

Selasa, 23 September 2025 | 15:05:54 WIB