PLN Dorong Sekolah Kelola Sampah Jadi Bernilai Ekonomi

Rabu, 24 September 2025 | 10:56:07 WIB
PLN Dorong Sekolah Kelola Sampah Jadi Bernilai Ekonomi

JAKARTA - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (UID Kaltimra) melalui PLN UP3 Balikpapan meresmikan Bank Sampah SPI Balikpapan di SMKN 5 Balikpapan. Program ini hadir sebagai langkah nyata mendukung pengelolaan sampah berkelanjutan di lingkungan pendidikan.

Dengan adanya bank sampah di sekolah, siswa tidak hanya belajar memilah sampah, tetapi juga mengelolanya hingga memiliki nilai ekonomi. Konsep ini sekaligus memperkenalkan praktik ekonomi sirkular sejak dini kepada generasi muda.

Dukungan untuk Pendidikan Berbasis Lingkungan

Program Bank Sampah SPI menjadi pionir di Kota Balikpapan sebagai model pendidikan berbasis lingkungan. Sekolah dijadikan wadah bagi siswa untuk belajar bahwa sampah dapat diubah menjadi sumber daya yang bermanfaat, bukan sekadar limbah.

Pendekatan ini diharapkan dapat memperkuat kesadaran lingkungan, sekaligus membentuk karakter siswa agar lebih peduli terhadap keberlanjutan. Dengan begitu, manfaat yang dirasakan tidak hanya pada sekolah, tetapi juga masyarakat sekitar.

Apresiasi dari Pemerintah Kota Balikpapan

Plt. Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan, Dody Yulianto, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah PLN dan SMKN 5. Ia menilai program bank sampah ini bisa menjadi contoh baik bagi sekolah lain di Balikpapan.

Menurutnya, sekolah merupakan laboratorium kehidupan, tempat siswa belajar bahwa aksi kecil dapat menciptakan dampak besar. Bank sampah, selain mengurangi volume sampah kota, juga mampu menghadirkan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat.

Integrasi dengan Kegiatan Ekstrakurikuler Siswa

Kepala SMKN 5 Balikpapan, Mohamad Arifin, menjelaskan bahwa program bank sampah telah diintegrasikan ke dalam kegiatan ekstrakurikuler SPI. Hal ini memungkinkan siswa untuk terlibat langsung dalam praktik pengelolaan sampah.

Dengan cara ini, pembelajaran menjadi lebih aplikatif. Siswa tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga pengalaman nyata dalam mengelola lingkungan sekitar sekaligus menghasilkan manfaat ekonomi.

Kontribusi terhadap Ekonomi Sirkular

Konsep bank sampah membawa dampak positif dalam menciptakan ekonomi sirkular. Siswa belajar bahwa sampah yang dikelola dengan baik bisa menjadi bahan bernilai, misalnya melalui proses daur ulang atau dijual kembali.

Selain mengurangi beban TPA, sistem ini juga membantu menumbuhkan pola pikir baru di kalangan pelajar tentang pentingnya pemanfaatan kembali sumber daya. Efek domino yang dihasilkan mampu menginspirasi masyarakat untuk ikut bergerak.

Perluasan Program ke Sekolah Lain

Dengan adanya keberhasilan di SMKN 5 Balikpapan, pemerintah kota dan PLN berharap program serupa dapat diperluas ke sekolah-sekolah lain. Semakin banyak institusi pendidikan yang menerapkan bank sampah, maka semakin besar pula kontribusi terhadap pengurangan sampah kota.

Langkah ini juga mendukung target pembangunan berkelanjutan di bidang lingkungan, sekaligus memperkuat kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan.

Terkini