JAKARTA - Google kembali membuat gebrakan di industri smartphone dengan menghadirkan empat varian Pixel terbaru: Pixel 10, Pixel 10 Pro, Pixel 10 Pro XL, dan Pixel 10 Pro Fold. Fokus perhatian awal memang tertuju pada paket Google AI Pro gratis selama satu tahun.
Namun para pengamat menilai, daya tarik utama seri ini lebih terletak pada peningkatan hardware dan software yang benar-benar mendefinisikan ulang pengalaman pengguna smartphone. Inovasi Google kali ini bukan sekadar tambahan fitur, tetapi perubahan signifikan dalam teknologi mobile.
Lompatan Besar di Chip dan Kecerdasan Buatan
Salah satu peningkatan terbesar hadir dari chip Tensor G5, prosesor buatan Google yang kini diproduksi melalui fabrikasi 3nm oleh TSMC. Prosesor ini menghadirkan kemampuan AI jauh lebih tinggi dengan unit TPU (Tensor Processing Unit) yang 60 persen lebih bertenaga dibandingkan generasi sebelumnya.
Tensor G5 mampu menjalankan model Gemini Nano langsung di perangkat dengan performa 2,6 kali lebih cepat dan dua kali lebih hemat daya. Dengan kemampuan ini, fitur AI seperti transkripsi suara instan, perekaman panggilan pintar, dan jurnal pribadi berbasis AI bisa dijalankan tanpa koneksi internet.
Peningkatan ini menunjukkan bahwa Google ingin menghadirkan smartphone yang tidak hanya pintar, tetapi juga otonom dalam memanfaatkan kecerdasan buatan di tingkat perangkat.
Revolusi Fotografi Mobile
Di sektor kamera, Google membuat langkah berani dengan menghadirkan kamera telefoto 5x beresolusi 10,8 MP pada Pixel 10 standar. Kehadiran lensa ini menjadikan Pixel 10 salah satu ponsel dengan kemampuan fotografi fleksibel di kisaran harga 799 dolar AS.
Sementara itu, varian Pro dan Pro XL tetap mengandalkan sistem tiga kamera dengan resolusi 50 MP utama, 48 MP ultra-wide, dan 48 MP telefoto. Dukungan Tensor G5 memungkinkan zoom digital hingga 100x, sebuah capaian yang jarang ditemui di smartphone lain.
Fitur tambahan seperti Camera Coach dan Auto Best Take semakin memperkuat posisi Google sebagai pemimpin di ranah mobile imaging. Pengguna kini bisa mengandalkan Pixel 10 Series untuk memotret dengan presisi tinggi tanpa harus menjadi fotografer profesional.
Ketahanan Daya dan Teknologi Foldable
Google juga meningkatkan daya tahan baterai. Pixel 10 kini dibekali baterai 4.970 mAh, sedangkan Pixel 10 Pro Fold meningkat menjadi 5.015 mAh. Sistem pendinginan ditingkatkan: versi standar menggunakan panel grafit, sementara varian Pro menggunakan ruang uap untuk menjaga performa tetap stabil.
Sorotan khusus diberikan pada Pixel 10 Pro Fold, ponsel lipat pertama Google dengan sertifikasi IP68 untuk tahan air dan debu. Mekanisme engsel baru diklaim mampu bertahan hingga jutaan kali lipatan selama 10 tahun, menjadikannya produk matang yang siap bersaing di segmen premium.
Selain itu, Google memperkenalkan Pixelsnap, sistem magnetik di bagian belakang perangkat. Teknologi ini mirip MagSafe milik Apple, tetapi mendukung standar pengisian nirkabel Qi2. Pengguna dapat melakukan pengisian daya dan menyambungkan aksesori dengan mudah hanya dengan sekali tempel.
Perangkat Lunak Modern dan Dukungan Jangka Panjang
Pixel 10 Series menjadi pionir dengan Android 16 dan antarmuka Material 3 Expressive terbaru. Tampilan lebih berani, interaktif, dan intuitif, memanfaatkan warna, animasi, dan tata letak dinamis untuk pengalaman pengguna yang lebih hidup.
Google menjanjikan dukungan perangkat lunak hingga tujuh tahun, termasuk pembaruan keamanan dan Pixel Feature Drops. Komitmen ini memastikan perangkat tetap relevan dan aman dalam jangka panjang, menghadirkan nilai tambah bagi pengguna yang ingin smartphone awet.
Dengan harga yang relatif setara generasi sebelumnya, Pixel 10 Series bukan sekadar pembaruan, tetapi strategi Google untuk memperkuat identitas sebagai raksasa AI dan pelopor inovasi fotografi mobile.
Kehadiran chip Tensor G5, kamera telefoto di varian standar, baterai lebih besar, foldable pertama dengan IP68, ekosistem aksesori Pixelsnap, serta antarmuka ekspresif Android 16, menjadikan Pixel 10 Series salah satu rilisan smartphone paling signifikan tahun ini.