JAKARTA - Kabupaten Tangerang menorehkan capaian menggembirakan pada periode Triwulan III, di mana realisasi investasi mengalami lonjakan signifikan sebesar 47 persen dibandingkan periode sebelumnya.
Berdasarkan data Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM), nilai investasi tercatat mencapai Rp11,93 triliun, naik dari Rp8,12 triliun pada Triwulan II.
Capaian tersebut membawa total realisasi investasi Kabupaten Tangerang dari Triwulan I hingga III tahun ini menjadi Rp28,54 triliun. Angka ini mencerminkan peningkatan keyakinan investor terhadap potensi ekonomi dan iklim usaha yang kondusif di wilayah tersebut.
Kinerja positif ini menjadi sinyal kuat bahwa Kabupaten Tangerang terus berkembang sebagai salah satu daerah dengan kontribusi investasi terbesar di Provinsi Banten.
Kepercayaan Investor Terhadap Kabupaten Tangerang Kian Menguat
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Tangerang menegaskan bahwa lonjakan investasi ini mencerminkan kepercayaan pelaku usaha terhadap stabilitas ekonomi dan pelayanan publik yang semakin baik.
Menurutnya, capaian tersebut bukan sekadar angka, melainkan bukti nyata bahwa Kabupaten Tangerang tetap menjadi tujuan utama penanaman modal, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pemerintah daerah terus menjaga iklim usaha agar tetap kompetitif dengan memberikan kemudahan perizinan dan memastikan setiap proyek berjalan sesuai regulasi.
Komitmen ini diharapkan dapat memperkuat posisi Kabupaten Tangerang sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru yang berdaya saing tinggi di wilayah barat Pulau Jawa.
Penanaman Modal Dalam Negeri Masih Dominan
Dari total investasi sebesar Rp28,54 triliun, porsi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mendominasi hingga 72 persen, sementara Penanaman Modal Asing (PMA) berkontribusi sekitar 28 persen. Komposisi ini menunjukkan bahwa pelaku usaha nasional masih menjadi motor utama perekonomian daerah.
Namun demikian, peran investor asing tetap penting, terutama dalam mendorong transfer teknologi, memperluas jaringan pasar, serta meningkatkan daya saing industri lokal. Sinergi antara PMDN dan PMA diharapkan menciptakan struktur ekonomi yang seimbang dan berkelanjutan.
Kombinasi keduanya memberi dampak positif tidak hanya pada peningkatan nilai investasi, tetapi juga pada transformasi industri berbasis inovasi dan efisiensi di Kabupaten Tangerang.
Investasi Jadi Penggerak Lapangan Kerja dan Kesejahteraan
Selain berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, peningkatan realisasi investasi juga berdampak langsung pada penyerapan tenaga kerja. Hingga akhir Triwulan III, investasi di Kabupaten Tangerang berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 45.027 orang.
Pertumbuhan investasi yang stabil membuka peluang kerja baru bagi masyarakat setempat dan meningkatkan kesejahteraan warga. Pemerintah daerah melalui DPMPTSP berkomitmen memastikan investasi yang masuk memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat.
Dengan strategi yang inklusif, investasi tidak hanya dinilai dari sisi nominal, tetapi juga dari dampak sosial dan ekonomi yang dihasilkannya.
Pemulihan Kinerja Investasi Usai Perlambatan Triwulan Sebelumnya
Sebelumnya, pada Triwulan II, realisasi investasi sempat melambat sekitar 4,25 persen akibat keterlambatan pelaporan LKPM dan penyesuaian proyek. Namun, memasuki Triwulan III, kinerja investasi kembali pulih dengan percepatan realisasi beberapa proyek besar.
Sejumlah kawasan industri seperti Balaraja, Cikupa, Jatake, dan Pasar Kemis mulai menunjukkan aktivitas yang lebih intens. Hal ini menjadi faktor utama dalam mendorong kenaikan nilai investasi secara signifikan.
Dengan letak geografis yang strategis di barat Banten dan akses langsung ke Jakarta, Bandara Soekarno-Hatta, serta Pelabuhan Tanjung Priok, Kabupaten Tangerang memiliki keunggulan logistik yang menarik bagi investor dari berbagai sektor.
Strategi Pemerintah Daerah Jaga Momentum Pertumbuhan Investasi
Untuk menjaga momentum positif ini, Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui DPMPTSP terus memperkuat langkah strategis guna menciptakan iklim investasi yang ramah dan kompetitif. Berbagai upaya dilakukan, termasuk optimalisasi sistem digital seperti OSS dan LKPM untuk mempercepat layanan perizinan.
Selain itu, pemerintah daerah juga memberikan pendampingan intensif kepada pelaku usaha baik dari sektor PMDN maupun PMA. Promosi investasi diarahkan pada sektor prioritas seperti industri, logistik, dan manufaktur berteknologi tinggi.
Kepala DPMPTSP Kabupaten Tangerang optimistis bahwa sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat akan menjadi kunci dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi berbasis investasi hingga akhir tahun. Pemerintah menargetkan peningkatan realisasi investasi yang lebih besar lagi pada Triwulan IV mendatang.