Ketahanan Pangan Nasional

Barantin Gunakan AI untuk Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

Barantin Gunakan AI untuk Perkuat Ketahanan Pangan Nasional
Barantin Gunakan AI untuk Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

JAKARTA - Badan Karantina Indonesia (Barantin) terus meningkatkan kapasitas digitalnya dengan memanfaatkan Quarantin Artificial Intelligence (AI). Langkah ini bertujuan memperkuat ketahanan dan keamanan pangan secara efisien, akurat, dan berkelanjutan.

Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi (PDSI) Barantin, Ichwandi, menyatakan bahwa teknologi AI akan mendukung berbagai kegiatan operasional. Pengambilan keputusan, analisis data besar, otomasi verifikasi, hingga peringatan dini menjadi lebih optimal dengan Quarantin AI.

"Dengan Quarantin AI dalam bentuk virtual assistant, keterlibatan petugas dapat diminimalisir sehingga potensi kesalahan berkurang. Akurasi dan efisiensi pengambilan keputusan akan meningkat secara signifikan," kata Ichwandi di Jakarta, Selasa.

Layanan Digital Terintegrasi dan Modernisasi Karantina

Barantin telah mengembangkan sistem digital bernama Best Trust (Barantin Electronic System for Transaction and Utility Service Technology). Sistem ini mempermudah pelayanan publik dan terkoneksi dengan pertukaran data kementerian, lembaga terkait, bahkan karantina negara lain.

Pengembangan layanan digital ini terus berlangsung, termasuk integrasi teknologi AI. Tujuannya agar setiap proses karantina berjalan lebih cepat, tepat, dan dapat mendukung pengambilan kebijakan berbasis data.

Ichwandi menjelaskan Quarantin AI akan mulai diuji coba akhir September 2025. Fokus awalnya adalah mendukung pengambilan keputusan strategis, termasuk identifikasi risiko dan pelaporan anomali.

Implementasi AI di Barantin sejalan dengan Program Strategis Nasional (PSN) Presiden Prabowo Subianto. Beberapa program yang didukung antara lain pengembangan lumbung pangan, ketahanan pangan, makan bergizi gratis (MBG), serta peningkatan produksi daging dan susu.

Quarantin AI tidak hanya membantu kelancaran distribusi barang, tetapi juga memastikan kesehatan dan keamanan pangan tetap terjaga. Sistem ini memungkinkan Barantin melakukan kontrol yang lebih presisi di seluruh rantai pasok.

Dampak Positif bagi Layanan Publik dan Industri Pangan

Pemanfaatan Quarantin AI diperkirakan akan membawa dampak signifikan bagi layanan publik. Proses pengambilan keputusan menjadi lebih cepat dan akurat, sehingga pelayanan terhadap masyarakat dan industri pangan meningkat.

Bagi internal karantina, sistem informasi juga akan berkembang terus-menerus. Inovasi ini disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan lingkungan strategis nasional.

Selain itu, integrasi AI mendukung Barantin dalam melakukan identifikasi risiko secara real time. Potensi anomali atau penyimpangan dalam distribusi pangan dapat segera terdeteksi, mengurangi risiko kelalaian manusia.

Teknologi AI juga memungkinkan Barantin mengotomasi verifikasi dokumen dan sertifikasi. Proses ini mempercepat layanan ekspor-impor pangan, sekaligus meningkatkan kepercayaan stakeholder internasional.

Pemanfaatan Quarantin AI diharapkan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan sistem karantina modern. Selain meningkatkan daya saing industri pangan, teknologi ini juga mendukung keamanan pangan nasional.

Ichwandi menekankan bahwa pengembangan teknologi ini sejalan dengan upaya pemerintah meningkatkan efisiensi birokrasi. Otomasi dan kecerdasan buatan menjadi kunci transformasi digital di sektor karantina.

Penerapan AI juga membuka peluang bagi kolaborasi riset dan inovasi lebih lanjut. Sistem ini dapat ditingkatkan untuk mendukung analisis prediktif dan pengambilan keputusan berbasis data yang lebih kompleks.

Dengan layanan digital yang semakin canggih, Barantin dapat memperluas perannya dalam mendukung produksi, distribusi, dan keamanan pangan. Hal ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk mencapai kemandirian pangan.

Quarantin AI juga menjadi alat penting untuk mendukung program makan bergizi gratis (MBG). Teknologi ini memantau kualitas dan distribusi pangan, memastikan setiap warga menerima nutrisi yang aman dan tepat.

Selain itu, sistem ini memberikan laporan berbasis data yang akurat kepada pembuat kebijakan. Informasi tersebut dapat digunakan untuk merumuskan strategi nasional dalam menghadapi potensi krisis pangan.

Inovasi ini menunjukkan komitmen Barantin untuk menggabungkan teknologi digital dan AI dalam pelayanan publik. Langkah ini sekaligus memperkuat keamanan, akurasi, dan kecepatan pengambilan keputusan di sektor pangan.

Ke depan, Quarantin AI diharapkan menjadi bagian integral dari layanan karantina. Dukungan teknologi ini memungkinkan Indonesia lebih siap menghadapi tantangan global di sektor pangan dan logistik.

Dengan inovasi digital yang berkelanjutan, Barantin tidak hanya meningkatkan efisiensi internal, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Keamanan pangan dan ketahanan nasional menjadi lebih terjamin.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index