Perbankan

BBNI Tampil Kuat, Potensi Reli Sektor Perbankan Tinggi

BBNI Tampil Kuat, Potensi Reli Sektor Perbankan Tinggi
BBNI Tampil Kuat, Potensi Reli Sektor Perbankan Tinggi

JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) memperlihatkan daya tahan yang menonjol di tengah tekanan pasar saham. 

Kinerja solid dan fundamental yang kuat membuat bank pelat merah ini tetap menarik bagi investor.

Saham BBNI dibuka di level Rp3.870, sempat menyentuh Rp4.110, dan ditutup di Rp4.040, mencatat penguatan 6,32%.

Kenaikan saham berlanjut pada perdagangan berikutnya, menegaskan minat investor terhadap performa BBNI tetap tinggi meski kondisi pasar masih fluktuatif.

Likuiditas Pemerintah Jadi Katalis Sektor Perbankan

Dukungan likuiditas pemerintah sebesar Rp55 triliun menjadi dorongan penting bagi sektor perbankan, termasuk BBNI.

Dana ini memperkuat likuiditas jangka pendek dan menekan biaya dana (cost of fund) secara bertahap.

Investor menilai langkah ini sebagai sinyal positif, meningkatkan kepercayaan terhadap stabilitas BBNI di pasar yang menantang.

Valuasi Saham BBNI Masih Menarik

Saham BBNI tergolong undervalued dengan PBV 0,92x, di bawah rata-rata industri 1x, sehingga masih ada potensi kenaikan harga.

Rasio P/E tercatat 5,5x dengan proyeksi pertumbuhan laba 14%, menghasilkan rasio PEG 0,4x, menunjukkan harga saham masih relatif murah dibandingkan kinerjanya.

Kondisi ini membuka peluang bagi investor jangka menengah untuk membeli saham dengan nilai lebih rendah dari prospek pertumbuhan bank.

Proyeksi Kenaikan Harga Wajar BBNI

Jika pasar mulai menilai saham berdasarkan prospek pertumbuhan, harga wajar BBNI bisa mencapai Rp9.500–10.000 per saham.

Artinya, potensi kenaikan sekitar 150% dari harga saat ini di kisaran Rp3.800–Rp4.000, memberikan peluang signifikan bagi investor.

Prediksi ini menegaskan bahwa saham BBNI masih menjadi aset menarik untuk jangka menengah hingga panjang.

Kinerja Saham BBNI Dibandingkan Bank Lain

Dalam 12 bulan terakhir, saham BBNI terkoreksi 6,9%, lebih rendah dibandingkan BBRI yang turun 27,8% dan BMRI yang anjlok 41,9%.Performa ini menunjukkan ketahanan 

BBNI di tengah tekanan pasar, menegaskan stabilitas fundamental bank.

Investor menilai ini sebagai indikator keamanan tambahan sebelum mengambil keputusan investasi pada saham bank pelat merah.

Peluang Investasi Jangka Menengah dan Panjang

Meskipun sentimen terhadap saham bank BUMN masih terbatas, kondisi saat ini justru membuka peluang bagi investor strategis.

Harga saham yang masih rendah menjadi kesempatan untuk meraih imbal hasil optimal di masa mendatang.

Prospek pertumbuhan BBNI dan dukungan likuiditas membuat bank ini tetap menjadi pilihan utama untuk investasi jangka menengah hingga panjang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index